sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=944647&page=6
Pada zaman dahulu, daerah Sumatra Selatan dan sebagian Provinsi Jambi berupa hutan belantara yang unik dan indah. Puluhan sungai besar dan kecil yang berasal dari Bukit Barisan, pegunungan sekitar Gunung Dempo, dan Danau Ranau mengalir di wilayah itu. Maka, wilayah itu dikenal dengan nama Ba*tanghari Sembilan. Sungai besar yang mengalir di wilayah itu di antaranya Sungai Komering, Sungai Lematang, Sungai Ogan, Sungai Rawas, dan beberapa sungai yang bermuara di Sungai Musi. Ada dua Sungai Musi yang bermuara di laut di daerah yang berdekatan, yaitu Sungai Musi yang melalui Palembang dan Sungai Musi Banyuasin agak di sebelah utara.
Karena banyak sungai besar, dataran rendah yang melingkar dari daerah Jambi, Sumatra Selatan, sampai Provinsi Lampung merupakan daerah yang banyak mempunyai danau kecil. Asal mula danau-danau kecil itu adalah rawa yang digenangi air laut saat pasang. Sedangkan kota Palembang yang dikenal sekarang menurut sejarah adalah sebuah pulau di Sungai Melayu. Pulau kecil itu berupa bukit yang diberi nama Bukit Seguntang Mahameru.
Keunikan tempat itu selain hutan rimbanya yang lebat dan banyaknya danau-danau kecil, dan aneka bunga yang tumbuh subur, sepanjang wilayah itu dihuni oleh seorang dewi bersama dayang-dayangnya. Dewi itu disebut Putri Kahyangan. Sebenarnya, dia bernama Putri Ayu Sundari. Dewi dan dayang-dayangnya itu mendiami hutan rimba raya, lereng, dan puncak Bukit Barisan serta kepulauan yang sekarang dikenal dengan Malaysia. Mereka gemar datang ke daerah Batanghari Sembilan untuk bercengkerama dan mandi di danau, sungai yang jernih, atau pantai yang luas, landai, dan panjang.
Karena banyaknya sungai yang bermuara ke laut, maka pada zaman itu para pelayar mudah masuk melalui sungai-sungai itu sampai ke dalam, bahkan sampai ke kaki pegunungan, yang ternyata daerah itu subur dan makmur. Maka terjadilah komunikasi antara para pedagang termasuk pedagang dari Cina dengan penduduk setempat. Daerah itu menjadi ramai oleh perdagangan antara penduduk setempat dengan pedagang. Akibatnya, dewi-dewi dari kahyangan merasa terganggu dan mencari tempat lain.
Sementara itu, orang-orang banyak datang di sekitar Sungai Musi untuk membuat rumah di sana. Karena Sumatra Selatan merupakan dataran rendah yang berawa, maka penduduknya membuat rumah yang disebut dengan rakit.
Saat itu Bukit Seguntang Mahameru menjadi pusat perhatian manusia karena tanahnya yang subur dan aneka bunga tubuh di daerah itu. Sungai Melayu tempat Bukit Seguntang Mahameru berada juga menjadi terkenal.
Oleh karena itu, orang yang telah bermukim di Sungai Melayu, terutama penduduk kota Palembang, sekarang menamakan diri sebagai penduduk Sungai Melayu, yang kemudian berubah menjadi pen*duduk Melayu.
Menurut bahasa Melayu tua, kata lembang berarti dataran rendah yang banyak digenangi air, kadang tenggelam kadang kering. Jadi, penduduk dataran tinggi yang hendak ke Palembang sering me*ngatakan akan ke Lembang. Begitu juga para pendatang yang masuk ke Sungai Musi mengatakan akan ke Lembang.
Alkisah ketika Putri Ayu Sundari dan pengiringnya masih berada di Bukit Seguntang Mahameru, ada sebuah kapal yang mengalami kecelakaan di pantai Sumatra Selatan. Tiga orang kakak beradik itu ada*lah putra raja Iskandar Zulkarnain. Mereka selamat dari kecelakaan dan terdampar di Bukit Seguntang Mahameru.
Mereka disambut Putri Ayu Sundari. Putra tertua Raja Iskandar Zulkarnain, Sang Sapurba kemudian menikah dengan Putri Ayu Sundari dan kedua saudaranya menikah dengan keluarga putri itu.
Karena Bukit Seguntang Mahameru berdiam di Sungai Melayu, maka Sang Sapurba dan istrinya mengaku sebagai orang Melayu. Anak cucu mereka kemudian berkembang dan ikut kegiatan di daerah Lembang. Nama Lembang semakin terkenal. Kemudian ketika orang hendak ke Lembang selalu mengatakan akan ke Palembang. Kata pa dalam bahasa Melayu tua menunjukkan daerah atau lokasi. Pertumbuhan ekonomi semakin ramai. Sungai Musi dan Sungai Musi Banyuasin menjadi jalur per*dagangan kuat terkenal sampai ke negara lain. Nama Lembang pun berubah menjadi Palembang
nice inpoh, cerita yang seperti ini perlu dilestarikan buat generasi selanjutnya
@mas adit, tks…
alou q mw tnya niech lw msal mw ngrjaen tgas bgus’y crita aph ua please bntu q ua
@ Vhie, wah, mo ngrjain tugas ya? mungkn prlu digali dulu, kmu maunya apa? atau tugasnya tentang apa?, dari situ akan mengarahkan mesti bikin cerita yang bgmna… smoga membantu…
wah cerita beginian memang haris dolestarikan jangan sampai di KLAIM negara lain lagi
Setuju bangets 100 % ama Bung J alias (From Indonesian)….. tks…
ini sangat membantu untuk tugas bahasa ku …
terima kasih sobb
@ Coolen, syukurlah kalau bermanfaat….. sama2…
ceritanya keren tapi kamu dapet dari mana sichhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.
Ceritanya bagus, walau agak rumit, soalnya aku lagi bikin skenario buat drama sekolah..
kenapa blm ada masalah cerita rakyat banyuasin?
lw bs cerita rakyat Banyuasin dan Musi Banyuasin dan sekitarnya jg ada
ni saran lw bisa di ada kan y
jd lw ada yang membutuhkan bisa buka melalui browsing aja
mudah-mudahan bisa ditanggapi
trims
bLeH lh CritA’a cRu bgt n’ mnmbAh wawasan,.,
thn’x
oooooooooooooooooooooooooh gitu tih.
belajar bertahun tahun baru tau ini ternyata.
muantab.
Seru bngt tu.. Baru tau aku… Mksh y !?!?!
Suka3…Seru bngt tu.. Baru tau aku… Mksh y !?!?!
eh critanya lumayan sRu lhooooooooooooooo Q ska buangEtZZZZZZZZZZZZZZ111111
CRITANYA LUMAYAN sRU LOOH q ska bangetZZZZZZZZZZZ
q ska ma critanya…………………..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
ohhhhh gitu asal mula nama palembang emang seru deh gak ada yang nyaingin
oshi”’ ….
Bagus dan terus lestarikan, karna byk yang blm tahu
Trizon M
ohhhhh gitu asal mula nama palembang emang seru deh gak ada yang nyaingin LaSkAr WoNk_KiTo GaLo DaX TeRti WoNk GaLo JoK
thank’s yawghh
waw………..
baguz tuh gx da yg nyaingin crita”a deh, ld kangen ma kampung halaman
jadi kngn am rmh…..n sktrya,,,,,,jd pgn plng dech………….
Thank’s, bagus artikelnya, klw boleh ikut berpartisipasi melestarikan cerita rakyat ini
Tks banyak apresiasinya… silakan kalau mau berkontribusi Mas Dani..
cerita iniharus d turun kan pada anak2 gnerasi mendatang supaya mrka ingt akn kota klahiran ter cinta
good story and beautiful, I love it ^_^
dari babad banten menjelaskan: palembang berasal dari nama patih’y nyi ong tien istri dari sunan gunung jati dari chines beliau bernama pailibang beliau masuk islam dan diangkat oleh sunan gunung jati untuk menempati daerah itu.. dari nama beliaulah tempat itu diberi nama pailibang karena kebiasaan logat orang sumatera nama daerah tersebut menjadi palembang. satu lagi dikarenakan pailibang itu dari chines maka’y penduduk sana kebnayakan mirip orang chines..
Ping balik: Kumpulan Berbagai Cerita Rakyat « Laron Laron Terbang
setahu saya kata palembang di ambil dari nama Laksamana China , yakni Laksamana Pai Liem Bang ,..maka Pak Ramli mantan GUB SUMSEL tau persis itu ,…membuat Lambang Naga di kota Palembang….!
it’s very nice…. makasii ya.. 😀
ni boleh ku copykan??? buat tugas B.Indonesia??? 😀
unt sinopsis bahasa indonesia kawan XD
ass aku nak begabong ngan kamu…..
Ping balik: Asal Mula Nama Palembang | selalucintaindonesia
Ping balik: Asal Mula Nama Palembang « Wisata Alam Indonesia
Ping balik: Asal Mula Nama Palembang | Welcome my word